Kamis, 10 Februari 2011

Pengembangan Kacang Tanah


I.      PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman bahan makanan industri yang sudah lama dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia, tanaman kacang tanah ini sendiri berasal dari Amerika Selatan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk  Indonesia, di Indonesia, kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola menu makanan penduduk. Di masyarakat, kacang tanah ini memiliki beberapa nama antara lain: kacang cina, kacang brol, kacang suuk, dan kacang brudul (Jawa).
Tanaman kacang tanah di Indonesia biasanya ditanam di sawah atau tegalan secara tunggal atau ganda dalam sistem tumpang sari. Di Indonesia kacang tanah biasa dikonsumsi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai bahan sayur, saus, digoreng atau direbus. Sebagai bahan industri dapat pula dibuat keju, mentega, sabun dan minyak.
Di Indonesia angka produksi kacang tanah menempati urutan kedua setelah kedelai diantara jenis kacang-kacangan lainnya,. Namun, tanaman ini memiliki kendala untuk peningkatan produksinya. Kendala tersebut berupa:
1.     Pengolahan tanah yang kurang optimal sehingga drainasenya buruk dan strukturnya padat,
2.     Pemeliharaan tanaman yang kurang optimal,
3.     Serangan hama dan penyakit (bercak daun, karat, virus, dan layu bakteri),
4.     Penanaman varietas yang berproduksi rendah,
5.     Mutu benih yang rendah, dan
6.     Kekeringan
Berbagai usaha telah banyak ditempuh untuk mengatasi kendala tersebut. Usaha tersebut meliputi perbaikan cara bertanam, penggunaan varietas unggul, pengaturan populasi tanaman, pemakaian pupuk dengan jenis dan dosis yang tepat, dan pengendalian hama-penyakit serta gulma.
Untuk lebih memahami dan menguasai tentang cara berbudidaya tanaman kacang tanah, maka penulis melakukan praktek budidaya kacang tanah secara langsung dan hasil dari praktek tersebut penulis paparkan dalam lapaoran ini, di dalam laporan ini, penulis mencoba untuk memaparkan lebih lanjut tentang tanaman kacang tanah. Data-data dan penjelasan di dalam laporan ini berasal dari kegiatan praktek di lapangan dan beberapa literatur dengan harapan laporan ini bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang hasil praktek budidaya kacang tanah yang telah penulis lakukan.

1.2        Tujuan
Adapun tujuan dari praktek budidaya kacang tanah ini adalah:
1.   Penulis dapat mengetahui dan memahami tentang berbudidaya kacang tanah yang baik dan benar
2.   Penulis dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah selama masa hidupnya, dari mulai pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan.
3.   Penulis dapat menganalisis kelebihan dan kelemahan teknis pengelolaan budidaya kacang tanah.



II.          TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Sejarah dan Perkembangan
Kacang tanah (Arachis hypogea L.) telah dibudidayakan di Indonesia sejak awal abad ke-17, kemungkinan dimasukan ke Indonesia oleh orang Portugis atau orang Cina, karena cara bercocok tanamnya yang relatif mudah dan tidak terlalu banyak mendapat gangguan hama dan penyakit, akibatnya kacang tanah cepat menyebar ke seluruh Nusantara.
  Sampai saat ini sentra produksi kacang tanah masih berada di Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Daerah di luar Jawa hanyalah memberi andil terhadap total produksi secara nasional seperti Sulawesi Selatan, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat. Produksi tertinggi yang pernah dicapai yaitu pada tahun 1992, yaitu sekitar 740.000 ton yang kemudian diulangi kembali pada tahun 1995 (Adisarwanto, 2000). 
  Sebagai makanan, kacang tanah sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel-sel tubuh. Kacang tanah banyak mengandung unsur-unsur dan zat makanan penting seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Kandungan Gizi Pada Kacang Tanah  Pada Tiap 100 gr
Unsur-unsur Zat Makanan
Kacang Goreng
Kacang Mentah
Protein  (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kalori (Kal)
Serat (gr)
26
49.8
18.8
585
2,4
9.2
11.2
14.6
687
2,3
Sumber  Anonim, 1973

2.2        Klasifikasi Kacang Tanah
Tanaman kacang tanah dii dalam dunia tumbuh-tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut:
­ Divisi                     : Spermatophyta
­ Sub-divisi               : Angiospermae
­ Class                     : Dicotyledoneae
­ Ordo                     : Rosales
­ Famili                             : Papilionaceae
­ Genus                   : Arachis
­ Species                 : Arachis hypogaea

Secara garis besar kacangtanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak (bunch type) dan tipe menjalar (runner type). Pada umumnya petani lebih menyukai kacang tanah tipe tegak sebab kacang tanah tipe ini umurnya pendek (100-120 hari) sehingga lebih cepat di panen, lagipula buahnya hanya pada ruas-ruas yang dekat rumpun sehingga masaknya bisa bersamaan. Sedangkan kacang tanah dengan tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh ke samping, tetapi ujung-ujungnya mengarah ke atas. Panjang batang utamanya antara 33-66 cm, dengan umur yang lebih lama yaitu 180-210 hari dan masak buah yang tidak bersamaan inilah kacang tanah tipe ini kurang diminati.

2.3        Morfologi Kacang Tanah
Tanaman Kacang tanah terdiri dari:
1.  Daun
Daun kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan  tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas untuk mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Daun mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan dan dimulai dari bagian bawah. Selain berhubungan dengan umur, gugur daun ada hubungannya dengan faktor penyakit.
2.  Bunga
Kacang tanah mulai berbunga pada umur 4-5 minggu. Bunga keluar dari ketiak daun. Bentuk bunganya sangant aneh, setiap bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih, ini sebenarnya bukan tangkai bunga melainkan tabung kelopak. Mahkota bunganya (corolla) kuning. Bendera dari mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunganya hanya satu hari, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari.
Bunga kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukannya terjadi sebelum bunganya mekar. Sepanjang malam tabung kelopak tumbuh memanjang dan sebelum mencapai panjang maksimun 7 cm biasanya penyerbukan telah terjadi. Beberapa jam kemudian barulah terjadi pembuahan, penyerbuakn yang dilakuakn oleh alam dapat terjadi walaupun hanya dalam jumlah kecil yaitu kira-kira 0,5%.
3.  Buah
Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang, inilah yang disebut ginofora yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas, setelah tumbuh ginofora tersebut mengarah kebawah dan selanjutnya masuk ke dalam tanah. Pada waktu ginofora menembus tanah, peranan hujan sangat membantu. Setelah terbentuk polong, pertumbuhan memanjang ginofora terhenti. Panjang ginofora dapat mencapai 18 cm. Ginofora yang terbentuk di cabang bagian atas tidak masuk ke dalam tanah sehingga tidak akan membentuk polong.
4.  Biji
Warna biji kacang tanah bermacam-macam, ada yang putih, merah, ungu, dan kesumba. Kacang tanah yang paling baik adalah yang berwarna kesumba.
5.  Akar
Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak lurus pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ini mempunyai akar-akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap. Akar-akar ini dapat mati dan dapat juga menjadi akar yang permanen. Bila menjadi akar tetap, maka akan berfungsi kembali sebagai penyerap makanan. Kadang-kadang polongnya mempunyai alat pengisap seperti bulu akar yang dapat menyerap makanan.
Pada varietas yang bertipe menjalar terdapat juga perakaraan yang disebut akar adventif yang terdapat pada buku-buku cabang yang menjalar menyentuh tanah. Dengan adanya akar ini, daerah penyerapan unsure hara akan lebih luas karena akar adventif ini pun berfungsi sebagai alat penghisap.



2.4        Budidaya Kacang Tanah
Menurut Hs, Suprapto (1993) budidaya kacang tanah meliputi beberapa hal yaitu pengolahan tanah, penanaman, pengairan, pemupukan,penyiangan, pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan.
2.4.1   Pengolahan Tanah
Pada dasarnya kacang tanah dapat tumbuh di berbagai macam tanah, yang penting tanah itu dapat menyerap air dengan baik dan mengalirkannya kembali dengan lancar. Kacang tanah alan tumbuh dengan baik jika ditanmam di lahan ringan (loamy sand, atau clay) yang cukup mengandung unsur hara (Ca, N, P, dan k). Tanaman ini menghendaki tanah yang gembur agar perkembangan perakarannya berjalan baik, ginoforannya mudah masuk ke dalam tanah untuk membentuk polong, dan pemanenannya mudah yaitu tidak banyak polong yang hilang atau tertinggal di dalam tanah.
  Selain menyukai keadaan tanah yang gembur, kacang tanah juga dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada pH 5,0-6,3. Tidak seperti tanaman kacang-kacangan lain, polong kacang tanah tumbuh dan berkembang di dalam tanah berasal dari ginofora yang terletak pada pangkal bunga setelah terjadinya pembuahan, oleh karena itu tanah harus gembur agar ginofora mudah masuk ke dalam tanah.
Pengolahan tanah pada umumnya bertujuan untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik. Pengolahan tanah tersebut biasanya dilakuakn dengan cangkul, bajak, atau traktor sampai kedalaman 20-30 cm dari permukaan tanah. Pada tanah yang berat, kacang tanah dapat tumbuh baik asalkan struktur dan drainase tanahnya baik. Pada tanah dimana air sukar meresap, perlu dibuat saluran air untuk mengatur drainase.
2.4.2   Penanaman
Benih yang akan ditanam sebaiknya adalah benih yang baik, yaitu benih yang berasal dari tanaman yang sehat, kemurnian fisik tinggi, cukup tua, bebas hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh 90 %, dan berasal dari varietas unggul.
Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm, setelah itu setiap lubang tanam di masukan satu benih kacang tanah, lalu ditutup dengan tanah yang halus. untuk melindungi benih dari penyakit (cendawan) dan serangan semut, maka sebelum penanaman sebaiknya dilakukan seed treatment atau pengobatan benih dengan fungisida.
2.4.3   Pengairan
Dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan lainnya, kacang tanah memerlukan tanah yang lebih lembab tetapi tidak tergenang air, lingkungan lembab ini diperlukan sejak saat tanam sampai dua minggu sebelum panen.
Fase tanaman yang sangat memerlukan air adalah pada saat fase perkecambahan, pembungaan, dan pengisian polong, pada saat fase pembungaan maka sebaiknya kita mengairi tanaman dengan system irigasi agar tidak mengganggu persarian. Pada saat 2 minggu menjelang panen, maka tanah tidak perlu lagi diairi supaya kadar air dalam biji cepat turun.
2.4.4   Pemupukan
Pupuk mengandung hara dengan konsentrasi relatif tinggi sehingga dalam budidaya kacang tanah, pemupukan memegang peranan penting dalam produksi kacang tanah. Untuk kacang tanah pupuk yang diperlukan adalah pupuk nitrogen dengan dosis 45 kg N/ha, pupuk fosfat 45 kg P205/ha,kalium 50 kg K2O/ha dan kafur Pupuk nitrogen diberikan satu hari sebelum tanam atau pada saat tanam langsung, pupuk fosfat diberikan pada saat penanaman yaitu sebagai pupuk dasar, sedangkan pupuk kalium ini juga diberikan pada saat tanam yaitu sebagai pupuk dasar.
2.4.5   Penyiangan
Kacang tanah sangat peka terhadap persaingan dengan tanaman pengganggu, sehingga dalam berbudidaya kacang tanah perlu dilakukan penyiangan. Selain penyiangan, perlu juga dilakukan penggemburan tanah yang dilakuakn bersamaan dengan penyiangan. Tujuan dari penyiangan ini adalah agar bakal buah mudah masuk ke dalam tanah dan tidak terhalangi oleh rumput-rumput pengganggu.
Penyiangan biasanya dilakukan pada saat tanaman berbunga atau sesuai dengan kondisi di lapangan, namun pada saat bunga tanaman kacang tanah telah berumur 4-6 minggu sebaiknya tidak dilakuakn penyiangan agar tidak merusak bunga dan tidak mengganggu pertumbuhan polong. 
2.4.6   Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu faktor yang bisa mengakibatkan kegagalan panen, beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kacang tanah sebagai berikut:
§   HAMA
Hama-hama penting yang sering menyerang tanaman kacang tanah adalah sebagai berikut:
1.   Ulat korok kacang tanah (Stomaptherix subsecivella)
Ulat korok menyerang pertanaman tua maupun muda. Liang korokan merupakan gelembung berwarna cokelat muda, biasanya sepanjang tulang daun. Daun yang terserang sebagian atau bahkan seluruhnya mongering.
Kupu-kupu ulat ini meletakan telurnya pada daun batang kacang tanah secara tersebar. Setelah telur menetas ulatnya merayap ke bagian dan membuat liang korok yang berbentuk bengkok. Larva tua biasanya menggulung beberapa daun menjadi satu untuk berkepompong. Larva berwarna hijau muda mengkilap. Selama hidupnya larva tinggal di dalam liang korokan atau diantara daun yang diikat menjadi satu.
2.   Sikadelida kacang hijau (Empoasca sp)
Hama ini berupa serangga berwarna hijau laut, pandai meloncat, dan biasanya bersembunyi di bagian bawah daun. Nimfanya berwarna hijau muda dan hidup di bagian bawah daun. Nimfa maupun serangga dewasanya menghisap cairan daun.
3.   Kutu daun (Aphis sp)
Aphis yang menyerang kacang tanah sama dengan yang menyerang kedelai. Aphis ini menghisap cairan tanaman. Gejala dari serangan hama ini berupa daun yang direkatkan menjadi satu. Jika rekatan dibuka, akan terlihat larva di dalamnya. Hama penyebab gejala seperti ini sering disebut leaf roller. Disamping menyerang kacang tanah, hama ini merupakan hama utama tanaman kedelai.
Wujud utama dari hama ini berupa ngengat yang berwarna kuning kecoklatan dengan tiga garis kecokelatan dengan tiga garis kehitaman pada sayapnya. Larvanya berwarna kehijauan mengkilap daengan kepala berwarna kekuning-kuningan. Panjangnya dapat mencapai 20 mm.
4.   Penggulung daun (Adoxophyes privatana Walker)
Gejala serangan hama ini sama seperti Lamprosema, berupa daun yang direkatkan menjadi satu. Wujud dewasa hama ini berupa ngengat yang berukuran kecil dan berwarna kuning kecokelatan. Pada waktu hinggap ngengat ini melipat sayapnya ke belakang.Larva ngengat ini kepalanya berwarna kekuningan. Torak dan abodomennya berwarna kehijauan. Panjang larva dapat mencapai 18 mm.
5.   Ulat grayak (Spodoptera litura)
Larva hama ini memeakan seluruh bagian daun muda kecuali tulang daun. Selain menyerang kacang tanah, ulat ini juga menyerang kedelai, kacang hijau, dan ubi jalar. Hama ini juga disebut cutworm.
Wujud dewasa dari ulat grayak berupa ngengat yang berwarna keabu-abuan. Larvanya mempunyai kepala berwarna kemerahan dengan tubuh putih transparan. Ruas abdomen pertama dan kedelapan berwarna hitam.

§   PENYAKIT
Penyakit-penyakit penting yang sering menyerang tanaman kacang tanah adalah sebagai berikut:
6.   Penyakit belang (Peanut mottle disease)
Gejala penyakit ini berupa belang-belang pada daun dan merata. Pada daun muda gejalanya belum nyata. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Penularannya dapat melalui biji, serangga vector (Aphis craccivora dan A. glycines), ataui melalui daun secara mekanis. Tanaman kedelai dan kacang panjang merupakan inang penyakit ini.
Penyakit belang dikendaliakn dengan cara menanam benih yang sehat (tidak berasal dari tanaman yang sakit), pergiliran tanaman (dengan tanaman yang bukan inang penyakit belang), dan pemberantasan serangga vector.
7.   Penyakit layu (Wilt disease)
Tanaman yang terserang penyakit ini kelihatan layu seperti tersiram air panas. Setelah itu tanaman akan kering dan mati tanpa sempat menghasilkan polong. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Penularannya dapat melalui air irigasi atau tanah bekas tempat tumbuh tanaman yang pernah terserang. Ubi kayu dan tanaman solanaceae tomat dan kentang) merupakan inang penyakit ini.
8.   Penyakit sapu setan (Witches brooms disease)
Ciri penyakit ini khas, yaitu terbentuk daun-daun kecil, menggerombol (seperti sapu), dan tanaman menjadi kerdil. Penyakit ini ditularkan oleh sebangsa wereng (Orosius argentatus). Inang penyakit ini adalah kedelai, kacang hijau, dan ketela rambat. Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan pergiliran tanaman (dengan tanaman yang bukan inangnya) dan pemberantasan serangga vector.
9.  Penyakit bercak daun (Leafspot disease)
Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak cokelat pada daun. Apabila serangannya berat, bercak menjadi satu dan daun mengering. Pemupukan dengan N dan P yang berlebihan akan memperhebat serangan penyakit ini.
Penyebab gejala ini adalah cendawan Cercospora arachidicola dan Cercospora personata. Penularannya dapat melalui tanah yang terpercik air hujan dan sisa tanaman sakit.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara membenamkan daun yang sakit ke dalam tanah dan penyemprotan dengan fungisida.

2.4.7   Pemanenan
Kacang tanah telah dapat dipanen apabila sebagian besar daun pada pertanaman mulai mongering dan luruh. Penentuan waktu panen juga dapat didasarkan pada umur varietas yang ditanam. Selain itu, pemanenan bisa dilakukan dengan cara mencabut 10 tanaman terlebih dulu untuk melihat ketuaan dari polong kacang tanah, apabila sebagian besar polong telah tua maka pemanenan kacang tanah di areal pertanaman telah dapat dilakukan. Ciri polong yang sudah tua yaitu kulitnya keras, bijinya mengisi penuh, dan kulit bijinya tipis.
Pemanenan kacang tanah hendaknya dilakukan dengan tepat waktu sebab panen yang terlalu awal akan menghasilkan kacang berkualitas rendah, sebaliknya pemanenan yang terlalu tua akan mengakibatkan biji busuk atau biji berkecambah di lahan.



III.                                    PELAKSANAAN KEGIATAN


3.1        Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan budidaya kacang tanah ini dilaksanakan dari tanggal 04 November 2010 sampai dengan tanggal 6 Januari 2011. Praktek budidaya kacang tanah ini dilaksanakan di kebun praktek STPP Bogor, Kecamatan Pasir Kuda, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

3.2        Alat dan Bahan
a)     Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti :
o   Cangkul
o   Alat tulis menulis
o   Kored
o   Penggaris
o   Neraca
o   Meteran
o   Dll.

b)     Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum seperti :
o   Benih Kacang tanah varietas kijang.
o   Ajir
o   Tali rafia
o   Plastik
o   Pupuk Anorganik

3.3        Pelaksanaan Budidaya Kacang tanah
Kegiatan-kegiatan yang telah penulis lakukan selama praktek budidaya tanaman kacang tanah  sebagai berikut:
a.            Pembenihan Kacang Tanah
Ada 2 macam varietas benih kacang tanah yang digunakan pada praktek budidaya kacang tanah yaitu varietas Kijang dan varietas Kelinci. Varietas yang Penulis gunakan (Kelompok I) pada praktek budidaya kacang tanah adalah varietas Kijang.
b.            Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah lahan merupakan kegiatan awal dari budidaya tanaman pengolahan lahan diawali dengan pembersihan lahan yang telah dibajak sebelumnya  Selanjutnya lahan di ratakan, kemudian lahan dibentuk menjadi satu petakandan dibuat parit keliling untuk menjaga drainase, luas lahan praktek budidaya kacang tanah Kelompok I yaitu seluas 54.05 m2.
Tujuan dari pengolahan tanah untuk kacang tanah pada dasarnya sama dengan komoditas pertanian  lainnya yaitu untuk menghilangkan gas-gas beracun di dalam tanah, memeperbaiki kesuburan tanah, dan memperbaiki aerasi dan drainase tanah.
c.            Penanaman
Penanaman Kacang tanah dilaksanakan tanggal 4 November 2010, penanaman dilakukan berbarengan dengan pemberian pupuk dasar, dengan cara penugalan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman benih kacang tanah adalah kedalaman dari lubang tanam, hal ini akan mempengaruhi kemampuan pertumbuhan tanaman kacang tanah. Terkadang benih kacang tanah sudah tumbuh namun tidak bisa muncul kepermukaan karena lubang tanam yang terlalu dalam dan akhirnya benih tanaman membusuk, jarak tanam penanaman kedelai kelompok I adalah 15 cm x 40 cm.
d.            Pemupukan Dasar
Penanaman kacang tanah dibarengi dengan pemupukan dasar. Pupuk dasar yang diberikan untuk tanaman kacang tanah yang penulis budidayakan seluas 54,05 m2 adalah pupuk Urea sebanyak 0,528 Kg/Ha, SP 36 sebanyak 0,675 Kg/Ha,  KCl sebanyak 0,446 Kg/Ha.dan kapur 2,162 kg/Ha. Pupuk-pupuk ini dimasukan pada lubang yang telah dibuat dengan jarak 7-10 cm dari lubang benih, kemudian lubang pupuk ditutupi dengan tanah untuk mencegah agar pupuk tidak menguap dan tidak tercuci oleh air hujan.

e.            Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman  kacang tanah meliputi beberapa kegiatan yaitu penyulaman, penyiangan, pemupukan  susulan, pembumbuman dan pengendalian hama dan penyakit tanaman.
a)            Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan menggantikan tanaman yang rusak atau mati. Penyulaman dilakukan 7 hari setelah tanam. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi, menghindari pertumbuhan tanaman yang tidak seragam, dan umur panen yang tidak serempak atau berbeda-beda.
Penyulaman tanaman dilakukan dengan mengganti benih yang tidak tumbuh dengan benih kacang tanah lainnya, cara penyulaman ini sama dengan penanaman yaitu benih dimasukan kedalam lubang tanam yang ada lalu ditutup dengan tanah tipis.
b)            Penyiangan
Tujuan dari penyiangan adalah untuk menghindarkan terjadinya persaingan antara tanaman kacang tanah dengan gulma yang ada di lapangan Selama praktik budidaya penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma di lapangan, jadwal penyiangan dapat dilihat pada lampiran.
Penyiangan dilakukan dengan cara mencabuti rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman serta membersihkan gulma yang ada di sekitar lahan dengan menggunakan cangkul atau alat bantu  lainnya.

c)            Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam yaitu  bersamaan dengan  penyiangan gulma, kemudian pembumbunan dilakukan juga bersamaan dengan pemupukan susulan saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam.
Tujuan dari pembumbunan adalah untuk memperkokoh batang tanaman kacang tanah agar tidak roboh atau rebah, memperbaiki aerase dan drainase lahan, serta mendekatkan unsur hara ke tanaman. Pembumbunan dilakukan dengan cara membumbun pangkal batang kacang tanah dengan tanah dengan bentuk memanjang seperti bentuk guludan. Pembumbunan ini dihentikan pada saat tanaman telah memasuki fase pembentukan polong, hal ini bertujuan agar pertumbuhan polong menjadi tidak terganggu.
d)            Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada praktek budidaya kacang tanah yang telah kelompok lakukan, terdapat beberapa kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh serangan hama. Hama-hama yang ada di lapangan:
-               Ulat korok kacang tanah (Stomaptherix subsecivell
-               Sikadelida kacang hijau (Empoasca sp)
-               Kutu daun (Aphis sp)
-               Penggulung daun (Adoxophyes privatana Walker)
-               Ulat grayak (Spodoptera litura)
Penyakit tanaman kacang tanah yang ditemui di lapangan adalah:
-               Penyakit Bercak Daun (Cercospora sp),
-               penyakit Karat Daun(Puccinia aractidis speg).
-               Penyakit layu (Wilt disease)
Tanaman yang terserang penyakit ini kelihatan layu seperti tersiram air panas. Setelah itu tanaman akan kering dan mati tanpa sempat menghasilkan polong. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Penularannya dapat melalui air irigasi atau tanah bekas tempat tumbuh tanaman yang pernah terserang.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman ini dilakukan dengan cara kimiawi yaitu dengan cara penyemprotan dengan Insektisida Curacron 500 EC.
f.             Pengamatan Tanaman
Pengamatan tanaman bertujuan untuk mengamati pertumbuhan tanaman yang berkorelasi terhadap produksi, selain itu pengamatan dilakukan untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit dan juga menjadi bahan pertimbangan untuk kegiatan budidaya kacang tanah berikutnya. Pengamatan yang dilakukan adalah: pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, pengamatan akar dan genofor dan pengamatan hama penyakit tanaman kacang tanah.
Data pengamatan tanaman kacang tanah kelompok I adalah sebagai berikut:
Umur Tanaman (Hari)
Tinggi Tanaman (Cm)
Jumlah Daun
Panjang Daun (Cm)
Lebar Daun (Cm)
7
5.85
8.00
1.98
1.46
21
15.90
66.80
4.48
2.89
28
21.49
106.80
5.45
3.24
35
30.30
148.80
6.93
4.40
42
36.95
222.00
7.51
3.86
49
44.40
234.50
7.73
3.86
56
49.55
286.80
7.81
3.86

Dari di atas dapat disajikan graifik rata-rata pertumbuhan tanaman kacang panjang sebagai berikut:




g.            Pemanenan
Pemanenan kacang tanah belum dipraktekan oleh kelompok I, karena kegiatan telah berakhir, sebelum tanaman siap dipanen.



IV.    PEMBAHASAN


Hal-hal yang menjadi urgensi (critical control point) pembahasan untuk penanaman kacang tanah adalah sebagai berikut:
A.            Persiapan Bahan Tanaman
Varietas yang akan ditanam tergantung tujuan, apakah tanaman itu dijual untuk konsumsi, untuk industri atau untuk penelitian. Varietas Kijang dengan karakter sebagai berikut:
§   Varietas                       : Kijang
§   Berat polong                : 1000 gram
§   Berat Biji                      : 710 gram
§   Berat Kulit                    : 290 gram
§   Berat  biji seleksi           : 600 gram
§   Berat biji apkir              : 110 gram
§   Rendemen I                 : 710/1000 X 100%=71%
§   Rendemen II                : 600/1000 X 100%=60%
§   Daya kecambah benih kacang tanah 90%
Dari karakteristik benih kacang tanah dan pengujiannya, maka dapat ditentukan kebutuhan benih tanaman untuk luasan tertentu, jika luas lahan kelompok I adalah seluas 54.05 M2 maka dapat diketahui kebutuhan benihnya adalah sebagai berikut:
          Diketahui :     Jarak tanam 40 x 15 cm (P)
                             Daya tumbuh 90 % ( r )
                             Berat biji 47,6 gram (S)
                             Jumlah benih per lubang 1 biji (t)
          Rumus :  B    = 10.000 x 100/p x 100/q x 100/r x s/100 x t x 1 gram
                             = 54,05 x 2,5 x 6,67 x 1,1 x  0,476
                             = 10,189  gram  (10.18 Kg)

B.            Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang dilakukan untuk mempersiapkan media tanam kacang tanah pada dasarnya sudah cukup optimal. Akan tetapi, jenis tanah yang diolah lebih mudah memadat lagi. Pengolahan tanah untuk tanaman kacang tanah tidak dilakukan dalam keadaan air yang menggenangi lahan melainkan keadaan tanah yang cukup kering. Hal yang demikian memang sudah dapat dipenuhi oleh keadaan struktur tanahnya yang relatif gembur dan kering. Hal yang menjadikan pengolahan tanah dalam budidaya kacang tanah adalah buah kacang tanah berada didalam tanah, sehingga perkembangannya dipengaruhi oleh struktur tanah jika tanah padat maka perkembangan buah terhambat begitu juga sebaliknya.
C.            Penanaman
Benih yang ditanam oleh kelompok I (satu) banyak yang  tidak tumbuh, hasil pengamatan menunjukan bahwa lubang tanam yang dibuat terlalu dalam, akibatnya pertumbuhan tidak seragam. Meskipun benih telah berkecambah dan akan tumbuh tapi tidak mampu kepermukaan karena kehabisan energi.
D.           Penyiangan dan Pembumbunan
Sifat khas dari tanaman kacang tanah adalah tanaman ini mempunyai genofor (genophor) yaitu bakal calon buah, apabila pembumbunan terlalu dalam dan penyiangan terlalu dekat kepada akar dan merusak akar dan genofor maka hal ini akan menyebabkan penurunan produksi kacang tanah karena genophor adalah bakal buah kacang tanah jika rusak tanaman tidak berbuah.
E.            Pengamatan Tanaman
1.            Pengamatan Pertumbuhan
Dari hasil pengamtan pertumuah (data pada halaman sebelumnya) dapat disimpulkan pertumbuhan tanaman kedelai cukup optimal hal ini ditandai dengan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun yang siginifikan.

2.            Pengamatan Pembentukan Bunga Kacang Tanah
         
Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada saat tanaman berumur sekitar 21-24 hari setelah tanam. Bunga kacang tanah termasuk bunga sempurna yaitu mampu melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup dan barulah terjadi pembuahan setelah beberapa saat kemudian. Kastrasi pada jam 12 malam, setelah bunga mekar maka terjadilah proses polinesasi yaitu bergabungnya bunga jantan dan bunga betina, lalu 2 jam kemudian bunga layu dan timbul ginofor yang bersifat geotropisme.
          Setiap bunga mampu membentuk ginofor, semakin dekat bunga dengan tanah maka akan semakin baik sebab pembentukan polong kacang tanah lebih baik dibandingkan bila letak bunga yang jauh dari tanah.
3.            Pengamatan Perkembangan Ginofor
Pada saat tanaman kacang tanah berumur 60 hari setelah tanah telah terdapat ginofor pada tanaman kacang tanah. Ginofor tumbuh pada setiap ruas tanaman dengan warna ungu lalu setelah mencapai tanah akan berubah warna menjadi putih. Ginofor akan tumbuh sepanjang 2-18 cm untuk mencapai tanah. Pembentukan polong kacang tanah tidak akan terjadi apabila ujung ginofor tidak masuk ke dalam tanah sebab bila ginofor telah masuk ke dalam tanah maka ginofor akan membentuk posisi horizontal dan akhirnya membengkak dan membentuk polong.
4.            Perkembangan Bintil Akar
          Bintil akar merupakan hasil simbiose tanaman kacang tanah dengan bakteri rhizobium yang membentuk koloni sebagai bintil akar. Bakteri rhizobium mampu mengikat nitrogen (N2) dari udara, lalu dilepas lagi untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah. Pengikatan rhizobium akar nampak pada saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam. Letaknya menyebar dari pangkal akar hingga ke ujung akar.


V.        KESIMPULAN


            Dari hasil praktek budidaya kacang tanah ini, maka penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu:
1.    Dengan praktek budidaya kacang tanah, maka penulis dapat mengetahui dan memahami tentang berbudidaya kacang tanah yang baik dan benar, yaitu dari penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan kacang tanah.
2.    Dengan melakukan praktek budidaya kacang tanah maka penulis dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah selama masa hidupnya. 
3.    Dengan melakukan praktek budidaya kacang tanah, maka penulis dapat mengetahui gejala serangan hama-hama yang menyerang kacang tanah pada lahan praktek.


Lampiran I (Fase Pertumbuhan)


Fase Pertumbuhan
Ciri-Ciri
Umur (MST)
Perkecambahan

Pembentukan buku 1 dan ke 2

Pembentukan buku 9 dan 10

Mulai Berbunga

Pembentukan Ginofor
Pembentukan Polong
Polong penuh

Pembentukan biji



Biji Penuh

Biji mulai masak


Masak Penuh
Kotiledon mulai muncul di atas tanah sampai terbuka
Daun beranak daun 4 pada buku 1 dan 2 telah berkembang penuh.
Daun pada buku ke 9 dan 10 telah berkembang penuh.
Mulai terlihat 1 bunga mekar pada ketiak daun.
Mulai terlihat ginofor

Ujung ginofor mulai membengkak.
Polong mencapai ukuran maksimum untuk pengisian biji.
Polong berkembang penuh dan bisa disayat melintang akan terlihat pertumbuhan kotiledon biji.
Polong telah berisi biji dalam keadaan segar.
Satu polong telah menunjukan bintik-bintik hitam di lapisan kulit polong
Beberapa polong telah memperlihatkan bintik-bintik hitam sebagian dalam dari kulit polong
4-6

7-8


27-35

21-32

32-36

40-45

45-51

50-57



52-58

62-72

72-85



Lampiran II (Jadwal Kegiatan)

No
Waktu Kegiatan
Uraian Kegiatan
1
Minggu I
    30-09-2010
§  Pengolahan tanah
§  Pembersihan lahan jagung dan kedelai
§  Pengukuran lahan
§  Pembuatan parit keliling dan bedengan
2
Minggu II
   07-10-2010
§  Pembersihan lahan jagung dan kedelai
§  Penanaman jagung dan kedelai
§  Penebaran pupuk dasar
3
Minggu III
   14-10-2010
-
4
Minggu IV
   21-10-2010
-
5
Minggu V
   26-10-2010

§  Pengamatan jagung dan kedelai
§  Pemupukan susulan, penyiangan, pembubunan jagung dan kedelai
§  Pengolahan lahan untuk kacang tanah

6
Minggu VI
   04-11-2010
§  Penanaman kacang tanah
§  Pemupukan susulan jagung dan kedelai
§  Membuat persemaian padi

 7
Minggu VII
   11-11-2010

§  Pengamatan jagung
§  Pengamatan kedelai
§  Pengamatan kacang tanah
§  Pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan kedelai)

8
Minggu VIII
   18-11-2010
UTS
9
Minggu IX
   25-11-2010


§  Pengamatan tanaman  jagung dan kacang tanah
§  Pengamatan kedelai dan bintil akar (Rhyzobium)  
§  Pemupukan susulan kedua jagung  
§  Pembumbunan jagung
§  Pengolahan lahan untuk padi

10
Minggu X
   02-12-2010

§  Pengamatan tanaman jagung, kedelai dan kacang tanah
§  Penanaman padi sawah

11
Minggu XI
   09-12-2010

§  Pengamatan tanaman jagung, kedelai dan kacang tanah
12
Minggu XII
   16-12-2010

§  Pengamatan tanaman jagung, kedelai, padi dan kacang tanah
13
Minggu XIII
   23-12-2010

§  Pengamatan tanaman kedelai, jagung, kacang tanah dan padi
14
Minggu XIV
   30-12-2010

§  Pengamatan tanaman jagung, kedelai, kacang tanah dan padi
15
Minggu XV
   06-01-2011
§  Pengubinan, pemanenan sample kedelai dan jagung
§  Pengamatan kacang tanah dan padi














2 komentar:

  1. JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

    HUBUNGI KONTAK Kami
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    Ayo coba keberuntungan anda
    jutaan rupiah menunggu anda

    BalasHapus